Semakin
taun semakin berkurangnya hutan dan menyusutut lahan pertanian di Indonesia,
hal ini disebabkan oleh pesatnya pertumbuhan populasi manusia di Indonesia.
Pada tahun 1945 penduduk Indonesia hanya sekitar 61 juta jiwa saja (karena
banyak hal : dibunuh penjajah karena menuntut kemerdekaan) dan saat ini ditahun
2018 penduduk Indonesia mencapai 265 juta jiwa. Hanya dalam waktu 73 tahun
peningkatan jumlah penduduk Indonesia hampir 5 kali lipat.
Sementara itu
organisasi pangan dan Pertanian pada
tahun 2010 memperkirakan luas tutupan hutan di Indonesia pada tahun 1990 yaiutu 118.5 juta
ha dan mengalami penyusutan pada tahun 2010 menjadi 99,4 juta ha. Artinya dalam
kurun waktu 20 tahun berkurang sekitar 24,1 juta ha. Sejarah penglolaan hutan
di Indonesia bisa diliat di https://bangazul.com/sejarah-pengelolaan-hutan-di-indonesia/
Mungkin hal
ini disebabkam minat perekonomian rakyat indonei yang lebih suka dengan dunia
industri membuat semakin menyusutnya
lahan dan petani di Indonesia. Bukan tanpa sebab orang lebih merasa sukses dan modern di dunia industri ketimbang
harus menggarap sawah atau bercocok tanam di kebun. Mungkin akan terlihat ndeso
jika berprofei petani. Terlepas dari itu
pembangunan yang semakin tak bisa dihentikan, perumahan yang semakin merambah
karena memang dibutuhkan. Membuat penyusutan dan penyusutan lahan pertanian di
Indonesia.
Pada
akhirnya kita harus mendatangkan pasokan beras atau bahan pangan yang lainya
untuk mencukupi kebutuhan Negara kita. Terkait hal itu dengan pemilik lahan hijau
dan sector pertanian yang besar rasanya tak pantas jika Indonesia harus memasuk
beras dari Negara lain.
Bandung, 30 Agustus 2018
Tegar Al Afif
Tidak ada komentar:
Posting Komentar